Cara Cepat Bilang R
Baiklah kawan-kawan, kali ini saya memposting artikel yang saya sebut "Super Post". Mengapa disebut "Super Post"? Karena postingan ini dapat mengubah hidup anda bagi yang belum bisa bilang atau menyebut huruf "R". Pada postingan ini, saya akan membahas cara bilang huruf "R" dengan step by step.
Sebelum melangkah ke cara-cara bilang "R" ada baiknya kita mengetahui penyebab kita tidak bisa bilang "R". Terdapat beberapa penyebab yang mungkin menyebabkan anda tidak bisa bilang "R", yaitu :
1. Kurang Matangnya Koordinasi Bibir dan Lidah
Kemampuan mengucapkan kata-kata, vokal dan konsonan secara sempurna, sangat bergantung pada kematangan sistem saraf otak, terutama bagian yang mengatur koordinasi motorik otot-otot lidah. Untuk mengucapkan konsonan tertentu, seperti R, diperlukan manipulasi yang cukup kompleks antara lidah, langit-langit, dan bibir.
2. Kelainan Fisiologis
Cadel yang disebabkan kelainan fisiologis, jumlahnya sangat sedikit. Penyebabnya dibedakan menjadi 3 yakni:
* Gangguan pada bagian pendengaran
Gangguan ini dapat berupa adanya kerusakan atau ketidaksempurnaan pada organ-organ yang terdapat di telinga, sehingga bisa mempengaruhi pendengaran. Akibatnya, informasi yang diperoleh tidak lengkap sehingga berdampak pada daya tangkap dan tentunya juga mempengaruhi kemampuan berbicaranya.
* Gangguan pada otak
Ada beragam yang dapat dikategorikan sebagai gangguan pada otak. Diantaranya adalah perkembangan yang terlambat, atau karena penyakit yang diderita seperti radang selaput otak, atau kejang terus-menerus. Beragam gangguan ini dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak sehingga berdampak pada gangguan bicara. Salah satunya adalah cadel.
* Gangguan di wilayah mulut
Gangguan ini disebabkan adanya kelainan pada organ-organ di mulut (langit-langit, lidah, bibir, rahang, dan lain-lain). Misal, bibir sumbing, langit-langitnya terlalu tinggi, lidah yang terlalu pendek, rahang yang terlalu lebar, terlalu sempit, atau memiliki bentuk yang tidak proporsional. Namun umumnya kelainan pada organ mulut ini sangat jarang terjadi.
3. Faktor Lingkungan
Misal, karena meniru orangtuanya. Banyak orangtua yang menanggapi cadel anaknya dengan kecadelan pula. “Jangan naik pagel (pagar).” Akibatnya, malah bisa membuat anak jadi terkondisi untuk terus bicara cadel. Padahal saat anak belajar berbicara, ia bisa mengucapkan suatu kata tertentu karena meniru. Nah, kalau orangtua atau orang-orang yang berada di lingkungan terdekatnya berkata cadel, ia akan berpikir, itulah yang benar. Jadilah ia cadel sungguhan. Begitu juga jika ayah atau ibunya cadel (sungguhan). Kemungkinan, anak tak pernah mendengar dan belajar bagaimana seharusnya mengucapkan konsonan tertentu
4. Faktor psikologis
Contoh, untuk menarik perhatian orangtuanya karena kehadiran adik. Yang semula tidak cadel, tiba-tiba menjadi cadel karena mengikuti gaya berbicara adiknya.
2. Kelainan Fisiologis
Cadel yang disebabkan kelainan fisiologis, jumlahnya sangat sedikit. Penyebabnya dibedakan menjadi 3 yakni:
* Gangguan pada bagian pendengaran
Gangguan ini dapat berupa adanya kerusakan atau ketidaksempurnaan pada organ-organ yang terdapat di telinga, sehingga bisa mempengaruhi pendengaran. Akibatnya, informasi yang diperoleh tidak lengkap sehingga berdampak pada daya tangkap dan tentunya juga mempengaruhi kemampuan berbicaranya.
* Gangguan pada otak
Ada beragam yang dapat dikategorikan sebagai gangguan pada otak. Diantaranya adalah perkembangan yang terlambat, atau karena penyakit yang diderita seperti radang selaput otak, atau kejang terus-menerus. Beragam gangguan ini dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak sehingga berdampak pada gangguan bicara. Salah satunya adalah cadel.
* Gangguan di wilayah mulut
Gangguan ini disebabkan adanya kelainan pada organ-organ di mulut (langit-langit, lidah, bibir, rahang, dan lain-lain). Misal, bibir sumbing, langit-langitnya terlalu tinggi, lidah yang terlalu pendek, rahang yang terlalu lebar, terlalu sempit, atau memiliki bentuk yang tidak proporsional. Namun umumnya kelainan pada organ mulut ini sangat jarang terjadi.
3. Faktor Lingkungan
Misal, karena meniru orangtuanya. Banyak orangtua yang menanggapi cadel anaknya dengan kecadelan pula. “Jangan naik pagel (pagar).” Akibatnya, malah bisa membuat anak jadi terkondisi untuk terus bicara cadel. Padahal saat anak belajar berbicara, ia bisa mengucapkan suatu kata tertentu karena meniru. Nah, kalau orangtua atau orang-orang yang berada di lingkungan terdekatnya berkata cadel, ia akan berpikir, itulah yang benar. Jadilah ia cadel sungguhan. Begitu juga jika ayah atau ibunya cadel (sungguhan). Kemungkinan, anak tak pernah mendengar dan belajar bagaimana seharusnya mengucapkan konsonan tertentu
4. Faktor psikologis
Contoh, untuk menarik perhatian orangtuanya karena kehadiran adik. Yang semula tidak cadel, tiba-tiba menjadi cadel karena mengikuti gaya berbicara adiknya.
Untuk dapat mengatakan huruf "R" terdapat 2 cara, yaitu secara Natural dan Manual
1. Belajar dengan Cara Natural
Maksud dari belajar dengan cara Natural ini ialah belajar dengan memanfaatkan naluri kita dengan alam, cara belajarnya seperti ini : Pergilah ke Pantai dengan membawa batu yang dimasukkan ke dalam kantong plastik, kemudian lemparlah batu tersebut ke Laut dengan mengucapkan "rrrrrrrrrrr" seperti suara gesekan plastik dengan angin. Mungkin terlihat konyol tapi itu sangat bermanfaat.
2. Belajar dengan Cara Manual
Jika biasanya anda belajar mengatakan huruf "R" dengan menyebut huruf L berulang kali, kali ini cobalah untuk belajar mengatakan huruf huruf "R" dengan menyebut huruf "D" berulang kali! Karena menurut saya dengan menyebut huruf "D" berulang kali lidah kita akan memberi tekanan ke langit-langit mulut (dibelakang gigi) sehingga dapat memudahkan kita untuk dapat menciptakan getaran.
Saya menggunakan 2 cara diatas untuk dapat mengatakan huruf "R", karena saya dulunya Cadel. Ketika saya Cadel, saya mengatakan huruf "R" dengan air liur sehingga kedengarannya seperti errrgh
Comments
Post a Comment