Wali Murid SMPN 1 Cerme Keluhkan Pungli 3Juta


Sumber:http://portalgresik.com/2012/10/21/wali-murid-keluhkan-pungutan-di-smpn-1-cerme/
GRESIK CERME – Kebijakan SMPN 1 Cerme memungut sejumlah uang dengan berbagai dalih disesalkankan sebagian orang tua. Sebab sekolah negeri yang seharusnya memungutan dana seminimal mungkin justru jumlahnya di luar kewajaran.
Menurut seorang wali murid yang wanti-wanti namanya dirahasiakan, anaknya di kelas 1 harus membayar uang sebesar Rp 944.000,- Pihak sekolah beralasan jika uang itu dipergunakan untuk membayar uang seragam dan uang buku.
“Setahu saya kan sekolah dilarang mewajibkan menjual buku dan seragam kepada muridnya,” ujarnya.
Tidak itu saja, SMPN Cerme juga membebankan uang gedung sebesar Rp 650 ribu. Bagi mereka yang tidak mau ikut menyumbang, harus membawa surat keterangan miskin kepada pihak sekolah. “Kalau begitu kan seolah-olah mengkotak-kotakan para murid.  Keluarga yang tidak mampu akan semakin malu dan minder, ” tegasnya.
Sementara wali murid yang lain juga mempertanyakan, ada kewajiban membayar uang outbond kelas 1 ke Yogyakarta sejumlah Rp 250 ribu. “Ini edarannya tanggal 27 September kemarin, dan akan dilaksanakan tanggal 2 sampai 4 Nopember 2012,” bebernya.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) M. Nadlif, ketika dikonfirmasi portalgresik.com menyesalkan adanya pungutan di sekolah itu. Pihaknya akan menelusuri laporan tersebut. Segala pungutan seperti biaya outbond dll harus disosialisasikan dulu kepada wali murid agar tidak terbebani.
“Saya akan mencari tahu kebenaran informasi itu, supaya saya dalam memutuskan langkahnya juga tepat,” pungkasnya. (ali/vet)

Sumber:http://gresik.kabarbaru.com/3-juta-harga-bangku-di-smpn-1-cerme/
Kabargresik_ Himbauan Bupati Sambari Halim Radianto maupun Komisi D DPRD Gresik supaya meniadakan iuran saat penerimaan peserta didik baru (PPDB) tidak digubris. Buktinya, Pantia PPDB SMP Negeri 1 Cerme membebankan biaya Rp3 juta kepada siswa baru.
Untuk bisa diterima di sekolah berlokasi di Jalan Raya Cerme itu  harus bayar uang sekitar Rp3 juta  sebagai pelicin. Praktek  itu sudah dilakukan secara terang-terangan. Orang tua murid disuruh langsung bayar di atas meja. 
“Setiap  bangku  dijual dengan bandrol Rp3 juta. Karena itu, percuma meski nilainya baik kalau tidak pakai uang. Nggak bakalan anaknya bisa diterima,” kata salah seorang wali murid  enggan disebutkan identitasnya, kemarin.
Bahkan, hal itu berlaku setiap tahun. Buktinya, seorang PNS yang enggan namanya disebutkan, juga mengaku, pada saat anaknya masuk ke sekolah itu tahun lalu  membayar   Rp1,5 juta sebagai uang sogok.  Namun, untuk tahun ini  naik menjadi Rp3 juta.
“Tahun kemarin anak saya juga bayar Rp1,5 juta. Tapi,  sekarang  katanya  Rp3 juta,” aku wali murid yang juga Kepala SDN di Kecamatan Kedamean ini.
Pengakuan para wali murid, praktek  pungli tersebut dilakukan sekolah secara trang-terangan.  Bahkan, sebelum test digelar, para guru  sudah menawarkan  kepada orang tua murid dengan membayar Rp3 juta. Bila itu dipenuhi, maka anaknya dijamin pasti diterima.
“Kalau begini caranya  kasihan anak  orang tidak mampu. Meski nilainya  baik  tidak punya uang nggak bakalan bisa diterima,” tambah PNS di SDN Kecamatan Kedamean itu.
Sementara, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 M Nasir, belum berhasil dimintai konfirmasinya terkait sinyalemen pungli di lembaga sekolah yang dipimpinnya itu. Berulang kali dikonfirmasinya via ponselnya tidak diangkat meski nadanya aktif. Namun, Kepala Disdik A Nadlif mengaku tidak tahu tentang informasi tersebut. Hanya pihaknya berjanji akan melakukan klarifikasi.
“Kami akan klarifikasi dulu ke pihak aekolah,” tegasnya.(sik)
Sumber:http://m.beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/211719/smpn_1_cerme_tarik_biaya_rp_3_juta_untuk_siswa_baru.html#.U7lAyS13KSI

Gresik (beritajatim.com) - Pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMPN 1 Cerme, Gresik diwarnai pungutan liar atau pungli. Pasalnya, panitia PPDB setempat membebani biaya Rp 3 juta bagi siswa baru yang ingin diterima. Padahal, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto maupun Komisi D DPRD sudah mewanti-wanti tidak ada iuran saat penerimaan siswa baru.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan. Sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Cerme itu haru bayar uang sebagai uang pelicin jika ingin diterima. Praktek tersebut itu sudah dilakukan secara terang-terangan. Bahkan, ironisnya orang tua murid disuruh langsung bayar di atas meja. 

"Setiap bangku dijual dengan bandrol Rp 3 juta. Karena itu, percuma meski nilainya baik kalau tidak pakai uang," ujar wali murid yang enggan disebut namanya, Kamis (3/7/2014).

Hal senada juga dikemukakan oleh seorang PNS yang enggan disebut namanya. Dirinya mengaku, pada saat anaknya masuk ke sekolah itu tahun lalu  harus rela merogoh kocek Rp 1,5 juta sebagai uang pelicin. Namun, untuk tahun ini  naik menjadi Rp 3 juta. "Tahun lalu anak saya juga bayar Rp 1,5 juta. Tapi, sekarang katanya Rp 3 juta," ujar wali murid yang juga Kepala SDN di Kecamatan Kedamean ini.

Menanggapi adanya pungli ini, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gresik, M.Nadlif mengatakan, pihaknya mengaku belum mengetahui informasi ini. "Terkait kasus ini kami segera melakukan klarifikasi dulu ke Kasek SMPN 1 Cerme," tandasnya. [dny/kun]

Comments

Popular Posts