Fakta Fakta Google
Dunia internet sekarang ini sudah tidak bisa dipisahkan lagi dengan
sesuatu yang bernama Google, perusahaan dengan produk yang sangat
fenomenal: Google search. Di Amerika saja, Google search menguasai lebih
dari 70% dalam urusan pencarian data.
Google memang fenomenal. Bahkan Google menjadi perusahaan yang namanya dijadikan kata kerja. Namun dibalik kesuksesannya tersebut, ada 5 cerita menarik yang perlu kamu tahu, seperti dilansir beritaunik.net. Tapi jika dirasa ceritanya ada yang aneh, jangan tanya saya, Google saja!
1. Google tidak menghasilkan pendapatan yang banyak
Google sebagai perusahaan raksasa memiliki banyak sekali layanan online, sebut saja Google search, Gmail, Google Maps, Google Earth, Google translate, dan entah Google apalagi. Masih ditambah website lain kepunyaan Google seperti YouTube, Picasa, dan Blogger yang semua layanan tersebut bisa kamu dapatkan gratis.
Pertanyaannya adalah, dari mana Google mendapatkan uang? Lalu beredarlah rumor bahwa Google tidak memiliki model bisnis yang bagus sehingga mereka tidak bisa menghasilkan keuntungan. Namun rumor tersebut bisa dipatahkan ketika kita membicarakan tentang iklan.
Yap betul sekali, jawabannya adalah iklan. Kalau kamu mengunjungi suatu website dan terkadang melihat iklan berjudul Google adsense, atau di Google Search dengan fitur Google adwords yang berlabel “Sponsored Link”, itulah penghasil uang Google. Percaya atau tidak, Google adwords dan Google adsense menyumbang 97% dari seluruh pendapatan Google.
2. Google membuat kita menjadi bodoh
Apakah ibukota Kalimantan Barat? Tahun berapa perang diponegoro terjadi? Semua itu bisa kita jawab dengan mudah, Google! Google! Google!
Percaya atau tidak, dulu kita harus mengingat kata Pontianak, tahun 1825, atau istilah lainnya yang bersifat tidak mudah untuk diingat dalam jangka waktu yang lama. Namun sekarang, pekerjaan mengingat tersebut seolah tergantikan dengan teknologi yang berawal dari search box.
Fenomena tersebut memunculkan pertanyaan yang agak memprovokasi: Apakah benar Google membuat kita bodoh? Ataukah kita dalam artian masyarakat luas telah menggeser arti dari kata “pintar”?
Kurang bijaksana memang kalau kita menyalahkan teknologi. Banyaknya pendapat pro dan kontra bisa kita jadikan pertimbangan dalam menyikapi kemajuan teknologi.
3. Google tau semua tentang kita
Agak mengherankan ketika Google tau siapa kita, dimana kita tinggal, dan apa video yang suka kita tonton di youtube. Terlihat sangat menarik bukan?
Faktanya, Google menyimpan query pencarian untuk tiap alamat IP selama 9 bulan terakhir. Google juga mengetahui dimana kita berada sekarang (dengan catatan kita menggunakan ponsel yang memiliki teknologi Latitude). Tapi kalau kita cermati fakta tersebut, Google hanya mengetahui IP address, tidak secara personal per satu individu.
Pencatatan query tersebut tujuannya adalah sebagai input untuk algoritma pemilihan iklan yang akan dimunculkan ketika kita mengakses internet. Tapi tetap saja kita tidak bisa mencegah seandainya Google mau menjual informasi kita kepada penawar tertinggi.
Untungnya salah satu moto perusahaan Google adalah Kita bisa menghasilkan uang tanpa melakukan kejahatan.
4. Google earth memata-matai kita
Teknologi google yang satu ini memang luar biasa. Dengan hanya memasukkan alamat rumah, sebuah kamera akan turun dari lapisan statosfer untuk menunjukkan gambar area sekitar rumah kamu. Perbesar gambarnya dan kamu akan melihat mobil kamu yang sedang parkir di depan rumah.
Rumornya, Google Earth ada kamera pengintai real time yang luar biasa. Perbesar terus gambar dari google earth sampai kamu bisa melihat kamu sedang melambaikan tangan ke kamera Google Earth. Tapi kenyataannya adalah tidak seperti itu. Gambar yang Google Earth dapatkan diperbarui setiap 1 s.d. 3 tahun sekali.
Lalu bagaimana dengan teknologi “Street view” yang dimiliki Google Maps? Google ternyata sudah memikirkan bagaimana cara untuk melindungi privacy identitas seseorang yang secara tidak sengaja terpotret, yaitu dengan memakai teknologi face-blurring algorithm.
5. Google ingin menguasai internet
Ketika Google membeli sesuatu -seperti youtube-, akan selalu menjadi berita heboh dan mengisi halaman terdepan di media-media. Fenomena ini juga tampaknya akan terulang ketika Google membeli kabel dark fiber yang luar biasa panjang. *Dark Fiber adalah kabel jaringan fiber-optic berkecepatan sangat tinggi. Hingga saat ini, Google adalah perusahaan yang memiliki kabel dark fiber terbanyak dari perusahaan manapun.
Lalu apa tujuannya Google membeli dark fiber? Terbesit jawaban pendek: Membajak Internet. Sekarang ini angka pertumbuhan orang yang mengunduh video, musik, dll semakin tinggi, sehingga penyedia service internet akan berusaha untuk meningkatkan bandwidth mereka. Namun adakalanya ketika penyedia internet tersebut sudah tidak mampu lagi meningkatkan kapasitasnya, sehingga tidak ada cara lain selain melewatkan arus jaringan mereka melalui Google.
Namun rumor tersebut dibantah oleh Google. Google menjelaskan bahwa pembelian dark fiber adalah untuk mengoneksikan seluruh data center mereka yang tersebar dimana-mana. Selain itu Google juga sedang menjalin kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi seperti AT&T untuk meminjam bandwidth mereka di tiap negara. Akibatnya, Google juga harus melakukan routing jaringan mereka untuk mewujudkan kerja sama tersebut. Itulah mengapa Google membeli dark fiber yang begitu banyak.
Google memang fenomenal. Bahkan Google menjadi perusahaan yang namanya dijadikan kata kerja. Namun dibalik kesuksesannya tersebut, ada 5 cerita menarik yang perlu kamu tahu, seperti dilansir beritaunik.net. Tapi jika dirasa ceritanya ada yang aneh, jangan tanya saya, Google saja!
1. Google tidak menghasilkan pendapatan yang banyak
Google sebagai perusahaan raksasa memiliki banyak sekali layanan online, sebut saja Google search, Gmail, Google Maps, Google Earth, Google translate, dan entah Google apalagi. Masih ditambah website lain kepunyaan Google seperti YouTube, Picasa, dan Blogger yang semua layanan tersebut bisa kamu dapatkan gratis.
Pertanyaannya adalah, dari mana Google mendapatkan uang? Lalu beredarlah rumor bahwa Google tidak memiliki model bisnis yang bagus sehingga mereka tidak bisa menghasilkan keuntungan. Namun rumor tersebut bisa dipatahkan ketika kita membicarakan tentang iklan.
Yap betul sekali, jawabannya adalah iklan. Kalau kamu mengunjungi suatu website dan terkadang melihat iklan berjudul Google adsense, atau di Google Search dengan fitur Google adwords yang berlabel “Sponsored Link”, itulah penghasil uang Google. Percaya atau tidak, Google adwords dan Google adsense menyumbang 97% dari seluruh pendapatan Google.
2. Google membuat kita menjadi bodoh
Apakah ibukota Kalimantan Barat? Tahun berapa perang diponegoro terjadi? Semua itu bisa kita jawab dengan mudah, Google! Google! Google!
Percaya atau tidak, dulu kita harus mengingat kata Pontianak, tahun 1825, atau istilah lainnya yang bersifat tidak mudah untuk diingat dalam jangka waktu yang lama. Namun sekarang, pekerjaan mengingat tersebut seolah tergantikan dengan teknologi yang berawal dari search box.
Fenomena tersebut memunculkan pertanyaan yang agak memprovokasi: Apakah benar Google membuat kita bodoh? Ataukah kita dalam artian masyarakat luas telah menggeser arti dari kata “pintar”?
Kurang bijaksana memang kalau kita menyalahkan teknologi. Banyaknya pendapat pro dan kontra bisa kita jadikan pertimbangan dalam menyikapi kemajuan teknologi.
3. Google tau semua tentang kita
Agak mengherankan ketika Google tau siapa kita, dimana kita tinggal, dan apa video yang suka kita tonton di youtube. Terlihat sangat menarik bukan?
Faktanya, Google menyimpan query pencarian untuk tiap alamat IP selama 9 bulan terakhir. Google juga mengetahui dimana kita berada sekarang (dengan catatan kita menggunakan ponsel yang memiliki teknologi Latitude). Tapi kalau kita cermati fakta tersebut, Google hanya mengetahui IP address, tidak secara personal per satu individu.
Pencatatan query tersebut tujuannya adalah sebagai input untuk algoritma pemilihan iklan yang akan dimunculkan ketika kita mengakses internet. Tapi tetap saja kita tidak bisa mencegah seandainya Google mau menjual informasi kita kepada penawar tertinggi.
Untungnya salah satu moto perusahaan Google adalah Kita bisa menghasilkan uang tanpa melakukan kejahatan.
4. Google earth memata-matai kita
Teknologi google yang satu ini memang luar biasa. Dengan hanya memasukkan alamat rumah, sebuah kamera akan turun dari lapisan statosfer untuk menunjukkan gambar area sekitar rumah kamu. Perbesar gambarnya dan kamu akan melihat mobil kamu yang sedang parkir di depan rumah.
Rumornya, Google Earth ada kamera pengintai real time yang luar biasa. Perbesar terus gambar dari google earth sampai kamu bisa melihat kamu sedang melambaikan tangan ke kamera Google Earth. Tapi kenyataannya adalah tidak seperti itu. Gambar yang Google Earth dapatkan diperbarui setiap 1 s.d. 3 tahun sekali.
Lalu bagaimana dengan teknologi “Street view” yang dimiliki Google Maps? Google ternyata sudah memikirkan bagaimana cara untuk melindungi privacy identitas seseorang yang secara tidak sengaja terpotret, yaitu dengan memakai teknologi face-blurring algorithm.
5. Google ingin menguasai internet
Ketika Google membeli sesuatu -seperti youtube-, akan selalu menjadi berita heboh dan mengisi halaman terdepan di media-media. Fenomena ini juga tampaknya akan terulang ketika Google membeli kabel dark fiber yang luar biasa panjang. *Dark Fiber adalah kabel jaringan fiber-optic berkecepatan sangat tinggi. Hingga saat ini, Google adalah perusahaan yang memiliki kabel dark fiber terbanyak dari perusahaan manapun.
Lalu apa tujuannya Google membeli dark fiber? Terbesit jawaban pendek: Membajak Internet. Sekarang ini angka pertumbuhan orang yang mengunduh video, musik, dll semakin tinggi, sehingga penyedia service internet akan berusaha untuk meningkatkan bandwidth mereka. Namun adakalanya ketika penyedia internet tersebut sudah tidak mampu lagi meningkatkan kapasitasnya, sehingga tidak ada cara lain selain melewatkan arus jaringan mereka melalui Google.
Namun rumor tersebut dibantah oleh Google. Google menjelaskan bahwa pembelian dark fiber adalah untuk mengoneksikan seluruh data center mereka yang tersebar dimana-mana. Selain itu Google juga sedang menjalin kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi seperti AT&T untuk meminjam bandwidth mereka di tiap negara. Akibatnya, Google juga harus melakukan routing jaringan mereka untuk mewujudkan kerja sama tersebut. Itulah mengapa Google membeli dark fiber yang begitu banyak.
Comments
Post a Comment