Tips aman Mengemudi mobil saat Hujan

Tips Aman Mengemudi Mobil Saat Hujan


MUSIM hujan belakangan ini turun tidak menentu. Jakarta dan mungkin juga beberapa kota besar lainnya sudah memasuki musim penghujan.

Hujan bisa turun di siang hari ataupun malam hari. Jika datangnya siang hari tentu masih mudah mengawasi jalan yang berlubang. Namun, bagaimana jika hujan itu datang di malam hari yang disertai dengan angin kencang? Tentunya sangat mengkhawatirkan bukan? Apalagi setiap jalan memiliki kualitas dan kondisi yang bervariasi. Ada jalan yang bergelombang, berlubang, dan lurus.

Karena itu, kondisi ban mobil dan fungsi rem menjadi faktor penting ketika mengemudi saat hujan. Berikut tips yang bisa Anda pergunakan saat mengendarai kendaraan di musim penghujan.

Pertama, periksa kondisi ban kendaraan secara rutin. Jaga tekanan udara dalam ban sesuai anjuran. Ukuran tekanan udara yang sesuai dan telah ditentukan oleh pabrik mobil. Bisanya ukuran tekanan dapat diketahui di sisi belakang pintu, laci dashboard atau di balik tutup tangki bahan bakar. Periksalah tekanan udara ban Anda sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan. Kemudian cek juga kedalaman alur. Kedalaman yang cukup akan menghindari mobil tergelincir (slip) atau melayang di atas air (aquaplaning).

Kedua,kurangi kecepatan. Pada saat hujan, air bercampur dengan oli di atas permukaan jalan dan membuat permukaan jalan menjadi licin dan ban mudah slip. Cara terbaik untuk menghindari slip adalah mengurangi kecepatan.

Ketiga, belajar bagaimana mengatasi slip. Hal itu bisa terjadi, bahkan pada pengemudi yang sudah berhati-hati sekalipun. Jika mobil Anda mulai tergelincir, jangan sekali-kali menginjak terlalu dalam rem Anda, terutama bagi mobil yang dilengkapi dengan anti-lock braking system (ABS). Sebaliknya, tekan dengan pasti dan arahkan kemudi sesuai arah slip mobil.

Keempat,jaga jarak dengan mobil di depan. Mengemudi di cuaca basah mengharuskan cara yang halus dalam menggunakan mengkontrol kemudi, pedal-pedal kopling, rem dan gas. Ketika Anda bepergian dalam cuaca basah, mungkin sepatu Anda juga basah dan dapat terpeleset dari pedal.

Setiap pengemudi juga diharuskan memeriksa lampu depan, lampu belakang, lampu rem dan lampu tanda berbelok (lampu sen), agar semuanya berfungsi dengan baik. Di jalan yang basah juga dibutuhkan jarak pengereman tiga kali lebih panjang daripada di jalan yang kering. Jadi sekurang-kurangnya pertahankan jarak dua kali panjang mobil di antara Anda dan mobil di depan.

Kelima,hidupkan lampu depan, meskipun hujan tidak terlalu lebat. Lampu ini tidak saja membantu Anda melihat jalan tetapi juga membantu pengemudi lain melihat Anda. Jika mobil Anda dilengkapi daytime running lights, hidupkanlah agar kendaraan di belakang Anda dapat melihat Anda dengan lebih baik.

Keenam,hujan yang lebat akan membebani penghapus kaca (wiper), sehingga kaca depan selalu tertutup air. Bila pandangan ke depan sudah sangat terbatas, itu tandanya Anda harus meminggir dan berhenti sampai hujan reda.

Comments

Popular Posts